Text
Sepanjang Jalan Kenangan : Bekerja dengan Tiga Tokoh Besar Bangsa
Buku ini menceritakan perjalanan hidup Wardiman Djojonegoro, di mana dia merasa bersyukur dapat bekerja dengan tiga tokoh Indonesia yang membuat sejarah: Ali Sadikin semasa menjabat Gubernur DKI, BJ Habibie ketika menjadi Menteri Riset dan Teknologi dan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPPT), dan di zaman Pak Harto sebagai Menteri Kabinet VI bidang Pendidikan dan Kebudayaan.
Sejumlah inside story terkait sejumlah nama dan peristiwa mewarnai buku ini. Misalnya, sudah diketahui umum bahwa Ali Sadikin dan Soeharto berpisah jalan dan berseteru secara politik. Namun pada usia senjanya, suatu hari Pak Harto minta bertemu dengan Bang Ali (2007). Semula petugas keamanan rumah Ali Sadikin menganggap itu hanya guyonan. Ternyata permintaaan itu benar adanya..
Kisah lain, Habibie, atas desakan mahasiswa Universitas Brawijaya, membentuk dan bahkan dipiilih menjadi Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI). Beberapa jam sebelum pembukaan muktamar pertama ICMI di Malang, seorang melaporkan izin dari yang berwenang belum diterima. Mendengar hal itu, Habibie dengan lantang memerintahakan jalan terus sambil berkata " Jika ada petugas datang, saya akan merobek surat perintahnya dan silakan menembak saya". Dan terkait dengan pembentukan ICMI, maka menarik menyimak berdirinya koran Republika dan PT Abdi Bangsa sebagai payungnya.
Dalam peraannya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, buku ini membeberkan apa persisnya pemikiran Wardiman dengan kebijakan link and match yang sempat menimbulkan pro-kontra. Demikian pula dengan gagasannya untuk mengubah status IKIP negeri menjadi universitas, yang waktu itu dinilai kontroversial.
B014436 | 959.809 2 Djo s | Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain