Text
Djangan sekali-sekali meninggalkan sedjarah (never leave history!)
Pidato Presiden Sukarno pada hari ulang tahun ke-21 Republik Indonesia, 17 Agustus 1966, di Djakarta.
Cobalah lepaskan pandangan kita lebih jauh lagi ke belakang. Marilah mawasdiri sejak saat kita terlepas dari cengkraman penjajah Belanda di tahun 1950, yaitu apa yang dinamakan Pengakuan Kedaulatan. Betapa hebatnya crucial period-crucial period yang harus dilalui selama masa 1950-1959. Free fight liberalism sedang merajalela, jegal-jegalan a la demokrasi parlementer adalah hidangan sehari-hari. Pertentangan yang tidak habis-habis antara Pemerintah dan Oposisi, pertentangan ideologi antara Partai dengan Partai, pertentangan antara Golongan dan Golongan.
Dalam melaksanakan UUD 1945 dalam mewujudkan pengejawantahan isi jiwa yang sedalam-dalamnya, maka pokok intisar mandat ialah "Membangun bangsa dari kemerosotan zaman kolonial untuk dijadikan satu bangsa yang berjiwa, yang dapat dan mampu menghadapi semua tantangan , satu bangsa yang merdeka dalam abad ke-20".
B000743 | 321.804 2 Dja | Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev (DSL) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain